Jumat, 22 April 2011

Global TV Klarifikasi Kamerawannya yang Ditangkap Densus 88

by:Outbound di malang
Seorang kamerawan stasiun televisi Global TV dikabarkan ikut ditangkap oleh Densus 88 terkait kasus teror bom. Pihak Global TV langsung mengklarifikasi berita tersebut ke Mabes Polri.

"Kapan ditangkap dan dimananya belum tahu, tapi secara nama dan info benar bahwa itu dia. Tapi secara fisik kami belum tahu," kata Direktur News Global TV Arya Sinulingga dalam jumpa pers di Citos, Jl TB Simatupang, Jakarta Selatan, Jumat (22/4/2011), malam.Outbound malang

Menurut Arya, kabar mengejutkan dan tidak disangka-sangkanya itu diterima pada Jumat sore. Ia lantas menghubungi Kabagpenum Mabes Polri Kombes Pol Boy Rafli Amar untuk mengklarifikasi.

"Kami langsung klarifikasi ke Pak Boy Rafli dan membenarkan adanya penangkapan itu," ucap Arya seraya menolak menyebutkan identitas kamerawan yang kini ditahan itu.

Arya mengaku pasrah terhadap musibah ini. Bila terbukti bersalah, ia mempersilakan kepolisian untuk memberi tindakan hukum kepada kru-nya tersebut.Outbound Training Malang

"Kalau misalnya terbukti dia melakukan kesalahan, diharapkan dilakukan tindakan hukum," ucap Arya.

Sejauh ini, Mabes Polri telah menangkap 19 tersangka terkait teror bom buku dan bom di Serpong sepanjang, Kamis (21/4), kemarin. Berikut tempat penangkapan dan inisial ke-19 tersangka tersebut:Outbound Training

1. Pondok Kopi, Jakarta Timur (Jaktim) ada 5 tersangka berinisial: A, D, M, R, A.
2. Kramat Jati, Jaktim, ada 3 tersangka berinisial: F, D, Y
3. Rawamangun, Jaktim ada seorang tersangka berinisial M
4. Bogor, Jawa Barat (Jabar) ada 5 tersangka berinisial: P, A, A, E, R
5. Bekasi, Jabar, satu tersangka berinisial A
6. Tangerang, Banten satu tersangka berinisial J
7. Aceh, NAD ada 3 tersangka berinisial: P, J, FRafting Kasembon

Jumat, 01 April 2011

nolimitBagi Ray, seandainya Marzuki tidak memiliki persoalan apa pun dengan batalnya pembangunan gedung baru DPR, seharusnya tidak perlu gusar. Dari sejumlah pernyataan politisi Demokrat tersebut, malah menunjukkan kegelisahannya.

"Pertama dia menyerang kita LSM, lalu dia menyerang partai-partai yang menolak. Terakhir dia meledek rakyat kecil," sambungnya.nolimit