JAKARTA - Penerapan rafting malang sistem pemindai sidik jari atau finger print untuk daftar kehadiran anggota dewan, lembaga outbound training dinilai tepat oleh Jusuf Kalla.
Menurut mantan Ketua Umum Partai Golkar pariwisata malang ini, sistem sidik jari penting sebagai aturan bagi para legislator yang hobi membolos.
“Sebenarnya sistemnya perlu wisata malang diperbaiki dengan cara disiplin, tapi syaratnya kehadiran fisik yang dihitung bukan hanya kehadiran administratif saja,” ujar JK usai menghadiri acara mengenang lembaga outbound penyair Sutan Takdir Alisjahbana di Taman Ismail Marzuki, Selasa (27/7/2010) malam.
Dijelaskan dia, outbound training fenomena bolos kerja yang dilakukan anggota legislator bukanlah hal baru. Di negara maju seperti Amerika pun hal tersebut seringkali terjadi.
“Sejak dulu memang begitu. Kalau Anda lihat di Amerika juga Kongras AS sebenarnya tidak banyak orang. Nanti kalau voting baru banyak orang (hadir),” imbuhnya.
JK menegaskan fungsi yang paling substansi dari parlemen adalah pengabdian kepada masyarakat, sehingga biarkan masyarakat yang menilai.
“Bukan karena kehadirannya tetapi substansinya di parlemen, bagaimana dia bekerja, nanti rakyat lah yang kemudian bisa menilai,” ujar JK.
Rabu, 28 Juli 2010
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar